Kita semua tahu bahwa fungsi dari bumbu adalah untuk memberi rasa. Jadi pertengkaran itu sebagai garam/gula dalam masakan kita, dan rumah tangga sebagai masakannya. Pertanyaannya adalah, apakah pernikahan kita menjadi tawar/tidak sedap karena kita tidak menambahkan “bumbu” yang satu ini, yaitu pertengkaran? Apakah rasanya rumah tangga kita kurang greget kalau sehari saja tidak bertengkar dengan pasangan kita ?
Namun, seharusnya konflik tidak berubah menjadi racun yang mematikan. Akar terjadinya perselisihan dalam pernikahan meliputi Konflik, Pertengkaran dan Perkelahian. Terlebih penting lagi kita mesti menyelesaikannya dengan cara yang berkenan kepada Tuhan & sikap hati kita di hadapan Tuhan.
Efesus 4:2. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Dengan tetap bergandengan tangan, maka ada kekuatan yang akan menyertai rumah tangga kita untuk dapat menghadapi masalah yang ada. Untuk itu mari setiap Pasutri agar bisa hadir di dalam Ibadah Pasutri. Biarlah melalui Ibadah ini kita semakin dibentuk melalui Firman Tuhan.
Tema : “Pertengkaran: Bumbu atau Racun dalam Rumah Tangga ?”
Pembicara : Pdt. Yuridis Daely
Waktu : Jumat, 23 November 2018
Pukul : 19:00 WIB